Senin, 07 September 2015

Jalani Hidup dengan Bersyukur




 



Dalam mengarungi hidup, Kita sering menghadapi persoalan, baik yang kecil maupun yang besar. Sesungguhnya, persoalan mendasar dari masalah hidup itu adalah cara Kita memandang problematika hidup. Islam dengan segala ajarannya yang luhur sudah mengajarkan Kita dua hal yaitu syukur dan sabar.
Tentang hal ini rasulullah bersabda : Dari Abi yahya Shuhaib bin Sinan RA. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang mu’min, karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang mu’min. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga bersabar, yang demikian itupun baik baginya”.

Setiap orang yang mengaku beriman harus menyakini bahwa iman sempurna yang dipegangteguh olehnya berdampak kebaikan pada setiap gerak dan langkahnya. Ketika mendapatkan kebaikan yang membuatnya senang, ia pandai mensyukurinya. Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan bersyukur dengan segenap hati, kemudian bersyukur dengan menggunakan seluruh anggota tubuh, berbagi dengan orang lain dan bersyukur dengan ketaatan kepada Allah dan RasulNya.

“Barang siapa bersyukur, sesungguhnya syukurnya itu untuk dirinya sendiri” (Q.S. An-Naml : 40).

Begitu juga ketika ditimpa kesusahan, ia menyikapinya dengan sabar. Sabar yang terbaik adalah, saat kesusahan itu tiba dan menghenyakkan batin serta perasaannya, ia menyikapinya dengan sabar. Rasul pernah bersabda “Sesungguhnya sabar itu adalah saat hentakan pertama.


Sabar dan Syukur adalah salah satu ciri sesorang itu telah disebut beriman dan islam. Lebih jauh lagi sabar dan syukur adalah sebuah karakter jiwa yang kita kenal sebagai akhlak mulia. Beberapa orang arif menyebutnya dua sayap yang akan mengantarkan pada negeri cahaya.

Tanpa ujian, sabar dan syukur tersebut tidaklah bermakna dan menjadi konsep belaka. Mengapa ? ... karena untuk "sudahkah" kita memiliki sifat sabar kita harus dihadapkan dengan kesulitan. Alias tanpa kesulitan sabar itu tidak akan muncul. Sebaliknya, untuk mengetahui bersyukur atau tidak kesenangan itu mesti diberikan pada manusia.

Sesungguhnya banyak hikmah besar dari sebuah ujian. Ketika muslim diperintahkan berperang dizaman rasululullah itu adalah sebuah ujian besar. Dengan adanya ujian itu terlihatlah siapa yang munafik, siapa yang lari dari peperangan, dan sekaligus siapa yang benar benar setia.

Bisa disimpulkan,Ujian merupakan salah satu bagian cara Allah yang unik untuk mengasah kemampuan manusia menjadi sempurna persis seperti memperlakukan besi agar menjadi sebuah pedang bagus. Bagi pedang dibakar, dipukul dan digerinda itu menyakitkan

Allahlah yang menurunkan penyakit dan memberikannya obat. Setiap penyakit diperlukan ilmu dan amal. Agama dan ilmu merupakan jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada.

Semoga Kita selalu bisa menjalani hidup ini dengan sabar dan syukur…amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar